Rabu, 17 Desember 2014

THE BLACK HOLE

Lubang hitam (Black Hole) adalah bagian dari Ruang Waktu yang merupakan gravitasi paling kuat, bahkan cahaya tidak bisa kabur. Teori Relativitas Umum memprediksi bahwa butuh massa besar untuk menciptakan sebuah Lubang Hitam yang berada di Ruang Waktu. Di sekitar Lubang Hitam ada permukaan yang di sebut Event Horizon. Lubang ini disebut "hitam" karena menyerap apapun yang berada disekitarnya dan tidak dapat kembali lagi, bahkan cahaya. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati. Teori Medan Quantum dalam Ruang-waktu melengkung memprediksi bahwa Event Horizon memancarkan radiasi disekitarnya dengan suhu yang terbatas. Suhu ini berbanding terbalik dengan massa Lubang hitam, sehingga sulit untuk diamati Lubang hitam bermassa bintang atau lebih.


ASAL MULA LUBANG HITAM
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.


Di California, Astronom berupaya mengungkap misteri lubang hitam raksasa. Menggunakan bantuan Nuclear Spectroscopic Telescope Array (NuSTAR), mereka mencoba mengukur kecepatan putar lubang hitam supermasif yang terletak di pusat galaksi spiral NGC 1365.
Dilansir Scienceagogo, Kamis (28/2/2013), lubang hitam supermasif ini berputar dengan cepat mendekati kecepatan cahaya. Astronom ingin mengetahui seberapa kencang putaran lubang hitam raksasa, sehingga mampu "menghisap" objek yang berada di sekitarnya.
"Ini merupakan pertama kalinya astronom bisa mengukur secara akurat tentang putaran lubang hitam supermasif," ujar peneliti dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, Guido Risaliti. Menurutnya, perputaran lubang hitam ini memberikan petunjuk tentang apa yang terjadi di masa lalu, serta mengetahui evolusi galaksi induknya.
"Putaran lubang hitam merupakan sebuah memori, rekaman mengenai sejarah masa lalu dari galaksi secara keseluruhan," tutur Guido. Peneliti juga bekerja bersama XMM-Newton, sehingga NuSTAR mampu melihat energi sinar-X dengan lebih luas hingga menembus lebih dalam di sekitar area lubang hitam.
Peneliti menjelaskan, lubang hitam memiliki massa dari jutaan hingga miliaran kali lipat dari ukuran Matahari. Awalnya, lubang hitam diyakini berbentuk benih kecil dan kemudian tumbuh besar dengan "menelan" bintang-bintang dan gas di galaksi induk mereka.
"Mengukur putaran lubang hitam supermasif merupakan hal mendasar untuk memahami sejarah masa lalu dan galaksi induknya," terangnya. Mempelajari lubang hitam supermasif ini juga bisa dikaitkan dengan teori relativitas Einstein dalam kondisi ekstrem.
Teori ini menjelaskan bagaimana gravitasi mempengaruhi struktur waktu di luar angkasa. Tim peneliti juga akan mempelajari bagaimana kondisi lubang hitam dari waktu ke waktu.

2 komentar: