Oleh:
Esti Anugraheni M. (12030654056)
Huni Hindrati (12030654212)
Suryatin Ardiningsih (12030654225)
M. Martha Ayuhans (12030654226)
Silvia Haryanti (12030654229)
Pendidikan Sains B 2012
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
SAINS
2014
ARCHIMEDES DAN MASSA
JENIS
ABSTRAK
Telah
dilakukan percobaan pada Senin, 5 Mei 2014 di Laboratorium Pendidikan Sains
Unesa. Percobaan yang kami lakukan bertujuan untuk mengetahui cara merancang
alat ukur massa jenis zat cair, membuat skala, dan memvalidasi alat ukur massa
jenis zat cair (hidrometer sederhana). Metode yang kami lakukan adalah memotong bagian ujung
dari pipet panjang dan memasukkan gotri kedalam pipet panjang. Memasukkan
hydrometer sederhana ke dalam gelas ukur yang berisi air 40 ml. Menandai bagian
hydrometer yang tercelup air. Membuat larutan garam dari massa garam 8 gr
dengan volume air 40 ml. Memasukkan hydrometer ke dalam gelas ukur yang berisi
larutan garam. Menandai bagian hydrometer yang tercelup larutan garam. Mengukur
jarak pada hydrometer antara hasil tanda pada air dan larutan garam. Membagi
jarak tesebut menjadi 4 bagian. Melakukan validasi terhadap skala yang telah
dibuat. Untuk
mendapatkan hasil yang valid maka percobaan dilakukan dengan 3 kali pengulangan
dan hasilnya validitas alat Hidrometer sederhana yang kami buat dengan
menggunakan massa jenis 1,04 g/cm3, 1,02 g/cm3 dan 1,01 g/cm3 secara matematis termasuk Valid, karena pada
pengukuran dengan menggunakan Hidrometer sederhana yang sudah dibuat skala
sebelumnya didapatkan massa jenis larutan garam yang tidak jauh berbeda.
Percobaan yang kami lakukan sesuai dengan teori bahwa semakin besar massa jenis
zat cair maka semakin dalam panjang hidrometer yang tenggelam dan semakin kecil
massa jenis zat cair yang diukur maka semakin dangkal panjang hidrometer yang
tenggelam. Namun memang tidak ada yang angka pengukurannya tepat seperti hasil
matematis. Hal ini dikarenakan kesalahan praktikan pada kelompok kami yang
dalam pengamatannya kurang teliti sewaktu memberikan tanda pada kedalaman
Hidrometer yang tercelup yang berpengaruh pada hasil massa jenis yang berbeda
sedikit dengan pengukuran secara matematis.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Penentuan massa jenis bahan makanan cair
sangat penting dalam teknologi makanan. Salah satu aranya adalah dengan
memanfaatkan kenyataan bahwa benda yang tercelup dalam zat cair akan
mendapatkan gaya ke atas. Dengan melakukan penskalaan dan kalibrasi yang
sesuai, massa jenis zat cair dapat ditemukan. Alat ini dikenal dengan nama
hidrometer. Hidrometer merupakan sebuah alat ukur besaran turunan yang menjadi
salah satu aplikasi dari Hukum Archimedes yang digunakan untuk mengukur massa
jenis zat cair.
Sebuah benda dalam fluida (zat cair atau
gas) mengalami gaya dari semua arah yang dikerjakan oleh fluida di sekitarnya.
Hukum Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat
cair akan mendapat gaya ke atas seberat zat cair yang dipindahkan oleh benda
itu. Prinsip kerja Hidrometer menggunakan Hukum Archimedes. Nilai massa jenis
suatu zat cair dapat diketahui dengan membaca skala pada Hidrometer yang
ditempatkan mengapung pada zat cair. Untuk mengetahui lebih jelas tentang
perancangan, penentuan skala dan kalibrasi atau validasi dari alat Hidrometer
sederhana, maka dilakukanlah praktikum cara merancang, membuat skala serta
memvalidasi hidrometer sederhana dan dijelaskan secara terperinci pada laporan
ini.
B. Rumusan
masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu:
1.Bagaimanakah
cara merancang, membuat skala dan memvalidasi alat ukur massa jenis zat cair (hidrometer sederhana)?
C. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara merancang
alat ukur massa jenis zat cair, membuat
skala, dan memvalidasi alat ukur massa jenis zat
cair (hidrometer sederhana).
BAB II
DASAR TEORI
A. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes mengatakan
bahwa "Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke
dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya.”
Rumus Prinsip Hukum Archimedes
FA = ρ . g . V
|
Keterangan:
FA = Tekanan Archimedes (N/m2)
FA = Tekanan Archimedes (N/m2)
ρ = Massa Jenis Zat Cair (kg/m3)
g = Percepatan Gravitasi (N/kg)
V = Volume Benda Tercelup (m3)
Menurut
Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur di dalam air daripada di
udara karena di dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di
udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya. Gaya angkat ke atas ini yang
disebut juga gaya apung.
Dalam Persamaan :
Wb = mb . g
Ketika dalam air, dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:
Wdf = Wb – Fa
Keterangan :
Wdf : berat dalam fluida, dikatakan juga berat
semu (N)
Wb : berat
benda sesungguhnnya atau berat di udara (N)
Fa : gaya angkat ke atas (N)
Berdasarkan Hukum Archimedes,
sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair akan mengalami dua gaya, yaitu
gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya ke atas (Fa) dari zat
cair itu. Dalam hal ini ada tiga peristiwa yang berkaitan dengan besarnya kedua
gaya tersebut yaitu seperti berikut.
1. Tenggelam
Sebuah
benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (W)
lebih besar dari gaya ke atas (Fa).
W > Fa
ρ b . Vb . g > ρ f . Vf . g
ρ b > ρ f
Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat cair (ρ).
2. Melayang
Sebuah
benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (W) sama
dengan gaya ke atas (Fa) atu benda tersebut tersebut dalam keadaan
setimbang.
W = Fa
ρ b . Vb . g = ρ f . Vf . g
ρ b = ρ f
3. Terapung
Sebuah
benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (W)
lebih kecil dari gaya ke atas (Fa).
W > Fa
ρ b . Vb . g > ρ f . Vf . g
ρ b > ρ f
B. Massa Jenis
Massa jenis/kerapatan adalah perbandingan
massa terhadap volume zat. Massa jenis suatu fluida dapat bergantung pada
banyak faktor seperti temperatur fluida dan tekanan yang mempengaruhi fluida.
Akan tetapi pengaruhnya sangat sedikit sehingga massa jenis suatu fluida
dinyatakan sebagai konstanta/bilangan tetap. Secara matematis massa jenis
ditulis:
Keterangan:
Satuan SI Satuan
CGS
ρ = massa jenis (kg/m3) (g/cm3)
m = massa (kg) (gr)
v = volume (m3) (cm3)
Berikut ini data massa jenis dari beberapa benda.
Tabel 1. Massa jenis beberapa benda
Massa jenis benda yang dinyatakan dalam tabel di atas merupakan massa jenis benda pada suhu 0o C dan tekanan 1atm (atmosfer).
1.
Massa Jenis Udara
dan Zat Cair
Massa jenis fluida berbeda dengan massa jenis zat padat. Besi atau kayu
memiliki kerapatan yang sama pada setiap bagiannya. Berbeda dengan fluida,
misalnya udara atau air. Makin tinggi udara dari permukaan permukaan laut,
massa jenis udara semakin kecil. Hal ini disebabkan karena gaya gravitasi
berkurang terhadap ketinggian. Semakin ke atas, gaya gravitasi semakin kecil
sehingga jumlah udara yang ditarik juga berkurang. Jumlah udara di dekat
permukaan laut lebih banyak dibandingkan jumlah udara di puncak gunung.
Dalam suatu ruang atau volume yang sama, udara yang berada di dekat
laut mempunyai massa yang lebih besar sehingga massa jenisnya juga lebih besar.
Sebaliknya udara yang berada di puncak gunung mempunyai massa lebih kecil
sehingga massa jenis udara juga lebih kecil. Semakin jauh dari permukaan laut,
massa jenis udara semakin kecil.
Bagaimana dengan massa jenis air, misalnya air laut ? Udara terdiri
dari atom atau molekul yang terpisah dan mudah bergerak sehingga banyak atau
sedikitnya jumlah udara sangat dipengaruhi oleh besar atau kecilnya gaya
gravitasi yang menariknya. Sebaliknya molekul air tidak berdiri sendiri dan
tidak terpisah satu sama lain; molekul air saling terikat dan tidak mudah
bergerak. Karenanya jumlah molekul air pada permukaan laut tidak berbeda jauh
dengan jumlah molekul air di dasar laut. Jadi massa jenis air laut di permukaan
hampir sama dengan massa jenis air laut di dasar laut, walaupun ketinggiannya
berbeda.
2.
Menentukan Massa Jenis
Zat Cair
Massa jenis zat cair dapat diukur langsung dengan
menggunakan hidrometer. Hidrometer memiliki skala massa jenis dan pemberat
yang dapat mengakibatkan posisi hidrometer vertikal. Cara
mengetahui massa jenis zat cair adalah dengan memasukkan hidrometer ke
dalam zat cair tersebut. Hasil pengukuran dapat diperoleh dengan
acuan semakin dalam panjang hidrometer yang tenggelam maka massa jenis zat
cair yang diukur lebih kecil dan semakin dangkal panjang hidrometer yang
tenggelam maka massa jenis zat cair yang diukur lebih besar. Hal ini karena
adanya pengaruh gaya apung yang dikerjakan zat cair terhadap hidrometer. Pada
zat cair dengan massa jenis lebih kecil, gaya apung yang dikerjakannya kecil
pula sehingga panjang hidrometer yang tercelup lebih besar. Dan pada zat cair
dengan massa jenis lebih besar, gaya apung yang dikerjakannya besar sehingga
panjang hidrometer yang tercelup lebih kecil (dangkal).
BAB III
BAB IV
Tabel 2. Tabel Validasi
BAB V
BAB III
METODE PERCOBAAN
A.
Rancangan
Percobaan
Gambar 1. Rancangan percobaan Archimedes dan Massa
Jenis
B.
Alat
dan Bahan
Alat:
1. Pipet
panjang 1 buah
2. Spidol 1 buah
3. Gelas
kimia 500 ml 2 buah
4. Neraca 1 buah
5. Penggaris 1 buah
6. Gelas
ukur 50 ml 1 buah
Bahan:
1. Gotri
kecil 4 buah
2. Garam
50
gram
3. Air 400
ml
C.
Alur
Percobaan
Meracang
Hidrometer Sederhana
Membuat Skala
D.
Langkah
Kerja
1.
Merancang
Hidrometer Sederhana
Menyiapkan
alat dan bahan yang diperlukan. Mengambil pipet panjang dan memotong bagian
ujungnya. Memasukkan 4 buah gotri kedalam pipet panjang. Mencelupkan pipet
panjang pada gelas ukur 50 ml yang telah berisi air sebanyak 40 ml.
2.
Membuat
Skala
Memasukkan
hydrometer sederhana ke dalam gelas ukur 50 ml yang berisi air sebanyak 40 ml.
Menandai bagian hydrometer yang tercelup air. Membuat larutan garam dari massa
garam 8 gr dengan volume air 40 ml. Memasukkan hydrometer ke dalam gelas ukur
yang berisi larutan garam. Menandai bagian hydrometer yang tercelup larutan
garam. Mengukur jarak pada hydrometer antara hasil tanda pada air dan larutan
garam. Membagi jarak tesebut menjadi 4 bagian. Melakukan validasi terhadap
skala yang telah dibuat.
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A.
DATA
Berdasarkan percobaan Archimedes dan
massa jenis yang telah kami lakukan, diperoleh data sebagai berikut:
Tabel
1. Tabel Pembuatan Skala
Tabel 2. Tabel Validasi
B.
ANALISIS
Berdasarkan
kegiatan yag telah kami lakukan. Pada pembuatan skala dengan menggunakan air
sebagai jenis zat cair dengan massa 38,8 gr, volume 40 ml didapatkan ρ dari
hasil hitungan sebesar 0.97 gr/cm3 dan kedalaman hydrometer yang
tercelup adalah 5,2 cm. Sedangkan pada pembuatan skala dengan menggunakan
larutan garam sebagai jenis zat cair dengan massa 46,6 gr, volume 44 ml
didapatkan ρ dari hasil hitungan sebesar 1,05 gr/cm3 dan kedalaman
hydrometer yang tercelup adalah 4,0 cm.
Pada kegiatan
validasi skala pada hydrometer pada larutan garam dengan massa garam 6 gr,
massa larutan garam 43.5 gr, volume larutan 42,5 ml didapatkan ρ dari hasil
hitungan sebesar 1,04 gr/cm3 dan ρ hasil pengukuran dengan
hydrometer sebesar 1,035 gr/cm3. Pada larutan garam dengan massa
garam 4 gr, massa larutan garam 41,9 gr, volume larutan 41,0 ml didapatkan ρ
dari hasil hitungan sebesar 1,02 gr/cm3 dan ρ hasil pengukuran
dengan hydrometer sebesar 1,010 gr/cm3. Sedangkan pada larutan garam
dengan massa garam 2 gr, massa larutan garam 40,5 gr, volume larutan 40,5 ml
didapatkan ρ dari hasil hitungan sebesar 1,041gr/cm3 dan ρ hasil
pengukuran dengan hydrometer sebesar 0,997 gr/cm3.
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis data
tabel 1 di atas, pada percobaan pertama
dengan menggunakan zat cair air dengan ρ 1 g/cm3, didapatkan
kedalaman Hidrometer yang tercelup adalah sedalam 5,2 cm dari permukaan air .
Pada pengamatan kedua dengan menggunakan zat
cair dari campuran garam dengan Air (Larutan Garam) dengan massa jenis
atau ρ 1,05 g/cm3 didapatkan
kedalaman Hidrometer yang tercelup adalah sedalam 4,0 cm dari permukaan larutan garam. Hal ini sesuai dengan teori semakin dalam panjang
hidrometer yang tenggelam maka massa jenis zat cair yang diukur lebih kecil dan
semakin dangkal panjang hidrometer yang tenggelam maka massa jenis zat cair
yang diukur lebih besar. Hal ini karena adanya pengaruh gaya apung yang
dikerjakan zat cair terhadap hidrometer. Pada zat cair dengan massa jenis lebih
kecil, gaya apung yang dikerjakannya kecil pula sehingga panjang hidrometer
yang tercelup lebih besar. Dan pada zat cair dengan massa jenis lebih besar,
gaya apung yang dikerjakannya besar sehingga panjang hidrometer yang tercelup
lebih kecil (dangkal).
Pada uji Validitas alat
Hidrometer sederhana, berdasarkan
analisis data (tabel 2), pada pengujian pertama larutan garam yang mempunyai massa
jenis ρ 1,04 g/cm3 pada perhitungan secara matematis dengan
rumus , sedangkan pada pengukuran dengan menggunakan Hidrometer
sederhana yang sudah dibuat skala sebelumnya didapatkan massa jenis larutan
garam yang pertama adalah sebesar 1,035 g/cm3. Maka hasilnya termasuk Valid karena nilainya masih
dibawah 1,04 g/cm3 dan diatas
1,02 g/cm3.
Pada pengujian kedua
larutan garam yang mempunyai massa jenis
ρ 1,02 g/cm3, pada perhitungan secara matematis dengan
rumus, sedangkan pada pengukuran dengan menggunakan Hidrometer
sederhana yang sudah dibuat skala sebelumnya didapatkan massa jenis larutan
garam yang kedua adalah sebesar 1,010 g/cm3. Maka hasilnya
termasuk Valid karena nilainya masih dibawah 1,02 g/cm3 dan berada di 1,010 g/cm3.
Pada pengujian ketiga
larutan garam yang mempunyai massa jenis
ρ 1,01 g/cm3 pada
perhitungan secara matematis dengan rumus , sedangkan pada pengukuran dengan menggunakan Hidrometer
sederhana yang sudah dibuat skala sebelumnya didapatkan massa jenis larutan
garam yang kedua adalah sebesar 0,997 g/cm3. Maka
hasilnya termasuk Valid karena nilainya masih dibawah 1,01 g/cm3 dan 1,00 g/cm3.
Jadi, Validitas alat Hidrometer sederhana yang kami buat
dengan menggunakan 3 kali pengulangan, dengan menggunakan massa jenis 1,04 g/cm3, 1,02
g/cm3 dan
1,01 g/cm3 secara
matematis termasuk Valid, karena
pada pengukuran dengan menggunakan Hidrometer sederhana yang sudah dibuat skala
sebelumnya didapatkan massa jenis larutan garam yang tidak jauh berbeda. Namun memang tidak ada yang angka pengukurannya tepat
seperti hasil matematis. Hal ini
dikarenakan kesalahan praktikan pada kelompok kami yang dalam pengamatannya kurang teliti sewaktu memberikan tanda pada kedalaman
Hidrometer yang tercelup yang berpengaruh pada hasil massa jenis yang berbeda
sedikit dengan pengukuran secara matematis.
Percobaan yang kami
lakukan sesuai dengan teori bahwa semakin besar massa jenis zat cair maka
semakin dalam panjang hidrometer yang tenggelam dan semakin kecil massa
jenis zat cair yang diukur maka semakin
dangkal panjang hidrometer yang tenggelam.
BAB VI
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kami
lakukan didapatkan kesimpulan bahwa kita dapat mengukur massa jenis zat cair
dengan menggunakan alat hydrometer sederhana yang dibuat dari pipet panjang
yang diisi dengan gotri dengan memanfaatkan hukum Archimedes. Cara mengukurnya adalah
dengan memasukkan alat hydrometer sederhana kedalam air dan larutan garam,
kemudian memberikan tanda dengan spidol untuk kedalaman alat hydrometer
sederhana yang tercelup kedalam air dari permukaan air. Untuk mendapatkan hasil
yang valid maka percobaan dilakukan dengan 3 kali pengulangan dan hasilnya validitas alat Hidrometer sederhana yang kami buat dengan
menggunakan massa jenis 1,04 g/cm3, 1,02
g/cm3 dan
1,01 g/cm3 secara
matematis termasuk Valid, karena
pada pengukuran dengan menggunakan Hidrometer sederhana yang sudah dibuat skala
sebelumnya didapatkan massa jenis larutan garam yang tidak jauh berbeda. Percobaan yang kami lakukan sesuai dengan teori bahwa
semakin besar massa jenis zat cair maka semakin dalam panjang hidrometer yang
tenggelam dan semakin kecil massa jenis zat cair yang diukur maka semakin dangkal panjang hidrometer yang tenggelam. Namun memang tidak ada yang angka pengukurannya tepat
seperti hasil matematis. Hal ini
dikarenakan kesalahan praktikan pada kelompok kami yang dalam pengamatannya kurang teliti sewaktu memberikan tanda pada kedalaman
Hidrometer yang tercelup yang berpengaruh pada hasil massa jenis yang berbeda
sedikit dengan pengukuran secara matematis.
DAFTAR PUSTAKA
Aya. 2011. Massa Jenis. Online
(diakses pada 10 Mei 2014 pukul 20.00 WIB)
Gunawan, Ary. 2011. Konsep Zat dan
Wujudnya. Online
(diakses pada 10 Mei 2014 pukul 20.00 WIB)
Putri, Andyni. 2014. Hukum Archimedes.
Online
(diakses pada 10 Mei 2014
pukul 20.00 WIB)
LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM ARCHEMEDES DAN MASSA JENIS KELOMPOK 5 SAINS B 2012 |
LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA "ARCHIMEDES DAN MASSA JENIS" |
LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA "ARCHIMEDES DAN MASSA JENIS" |
LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA "ARCHIMEDES DAN MASSA JENIS" |
HASIL DOKUMENTASI PRAKTIKUM ARCHIMEDES DAN MASSA JENIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar